RadarURL

28 Juli 2008

Jember Ambulu

Di waktu shubuh setelah sholat shubuh pada hari Sabtu, 26 Juli 2008 aku berangkat ke terminal Bungurasih dengan tujuan mau ke Jember bersama tman2. Memang aku janjian tuk ketemu di sana sama Alec, salah satu teman lama saat STM di DU. Aku berangkat jam 5 dari tempat tinggalku ke terminal Bratang dengan harapan jam 6 sudah sampe di Bungur. Baru pertama kali aku berangkat pagi2 sekali ke Bungur lewat Bratang, ternyata bis pertama diberangkatkan jam 6 pagi. Jadi aku memberitaukan lewat sms ke tmanku Alec bahwa aku baru brangkat jam 6 pagi dan sampe di Bungur jam 1/2 7. Di sana aku bertemu tman selain Alec, Cahyadi, sebelumnya dia telp aku tepat setelah bis sampe Bungur dan aku turun dari bis, tepatnya di depan loket bis antar kota kami bertemu.

Kami bertiga (aku, Alec dan Cahyadi) sepakat untuk menuju masjid terminal Bungur dan cangkruk di depan halaman masjid untuk menunggu teman kami yang lain, Anton. Penjual kopi menawari kami, 4000 untuk kami berdua Alec dan aku, sedangkan Cahyadi tidak suka kopi. Kamipun saling menanyakan kabar di sana, aku dan Cahyadi di kasih backup-an foto kenangan dalam bentuk CD oleh Alec. Kami bertiga menunggu Luaamaa bgt........ sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 1/2 8 pagi.

20 Juli 2008

Malam Minggu

Malam minggu 19 Juli 2008 tadi malam aku di ajak teman2 untuk nonton bioskop di Delta. ini merupakan baru kedua kali aku nonton di bioskop. pertama kali nonton sama adekku, dah lupa nonton film apa waktu itu dan kapan waktunya akupun dah lupa. acara di mulai setelah maghrib, tepatnya jam 18.30, padahal film yang mau kita tonton mulai pertunjukannya jam 20 an. kami berenam (mas suji, mas memed, bigman, rani, tita dan aku sendiri) berencana naik taxi. Berhubung terlalu lama kami menunggu tuh taxi, akhirnya naik angkot lyn N (so... kamipun jalan dari kampus sampai ke bratang). tiba di delta jam sudah menunjukkan pukul 19 lebih dan sepertinya kami kehabisan tiket untuk nonton pertunjukkan The Dark Knight. Dan benar kamipun kehabisan tiketnya :(. Akhirnya kami jadi membeli tiket pertunjukan film Red Cliff yang dimulai jam 20.20 dan The Dark Knight jam 23.00 (nonton 2 film), yang bayari tiket nonton kami berenam untuk 2 film mas memed. masih ada waktu sekitar 1 jam, jadi kami turun ke lantai dasar untuk belanja keperluan selama pertunjukan nanti, belanja keperluan inipun yang bayari mas memed. setelah muter2 delta kami menuju ke lantai teratas tempat bioskop, ternyata kami bisa untuk tepat waktu (kalo untuk urusan nonton film mah kayaknya g mau ketinggalan dech, lain halnya kalo untuk urusan kuliah :D). Tempatnya di Studio 4........
Film Red Cliff (Karang Merah) menceritakan tentang peperangan dinasti han..... jam menunjukkan waktu yang mendekati akhir pertunjukan dan film belum menunjukkan tanda2 akan tamat dan....... saksikan kelanjutannya alias film ini bersambung... ya serunya disitu (hehehehe..... bersambung dech film nya), pertunjukan tepat selesai 15 menit sebelum pukul 23.
Film selanjutnya The Dark Knight (Batman) dimulai tepat jam 23. Langsung nyambung dech pertunjukan yang kami tonton, sebelumnya kami melakukan HIV (Hasrat Ingin Vivis). Pertunjukan di Studio 1 dan dah terbuka, tapi kami ingin santai dahulu atau duduk2 di depan studio 1 untuk menunggu teman yang lagi vivis dan yang lagi merokok. Dan kami pun masuk stidio 1 dan alhamdullillah kami tidak jadi tertinggal pertunjukan tersebut, sebelumnya disisipi iklan2 dan lain2, tepat setelah kami masuk studio 1 pertunjukan film The Dark Knight dimulai. Pertunjukan selesai jam 1.30 dini hari. Antri untuk turun ke lantai dasar lewat lift. Sampai di bawah, rencana mo naik taxi untuk pulang ke kampus ternyata gagal juga :(, taxi pada g mau semua kalau harus ngangkut 6 orang. So.... kami jalan lagi hingga bambu runcing, di sana alhamdllh ada angkot yang nawari ngantar sampe bratang dengan 5000 an per orang :D. Kami terima tawaran itu dan akhirnya kamipun jadi pulang ke kampus. sampai di bratang, teman kami bigman nawari untuk bungkus nasgor dan ok dia beli 6 bungkus. kami semua jadi makan pagi. ^_^

25 Mei 2008

Seks Bukan Ekspresi Cinta

Dari Seminar Seks Remaja di Stikom
SURABAYA - Banyak remaja masih malu-malu bicara seks. Mereka menganggap urusan seks adalah sesuatu yang tabu. Padahal, tanpa pengetahuan yang benar, mereka cenderung berperilaku menyimpang dalam berpacaran. Penyebabnya, mereka menganggap bahwa seks adalah satu-satunya jalan untuk mengekspresikan cinta.

Itulah yang terungkap dalam seks bertema Sex Below 20 Th di Kampus Stikom kemarin. Seminar yang diikuti sekitar 50 pelajar SMA itu menghadirkan nara sumber androlog dr Susanto Surya Atmadja SpAnd dan Joko Santoso, MPsi, psikolog dari RSU dr Soetomo.

Susanto mengungkapkan, gara-gara salah menafsirkan seks, para remaja cenderung berbuat pemerkosaan atas nama cinta (Panci). "Remaja itu punya luapan yang luar biasa. Kalau ada cewek yang tidak mau diajak berhubungan seks oleh cowoknya, diancam akan ditinggalkan," ucapnya. Saking cintanya, si cewek akhirnya pasrah. "Ini namanya menyalahgunakan seks. Ini bahaya," katanya. Menurutnya, persoalan ini muncul karena remaja menganggap seks adalah ekpresi cinta. Padahal, "Banyak ekspresi lain yang lebih positif," tambahnya.

Menurut Susanto, apabila pacaran sudah tidak sehat begitu, lebih baik berpisah. "Lebih sakit di awal dibandingkan sakit belakangan," ucapnya. Agar pacaran berjalan sehat, kedua orang tua juga harus saling mengetahui. "Kenalkan mereka kepada orang tua," tambahnya.

Data yang dihimpun organisasi Sebaya tahun 2000, kata Susanto, cukup membuat geleng-geleng kepala. Betapa tidak, sebanyak 28,6 persen dari 300 remaja pernah melakukan seks pra nikah. Bisa jadi, penyebabnya adalah munculnya tekanan tadi. Bukan hanya itu, survei WHO menyebutkan setiap tahun, 2 juta orang Indonesia melalukan aborsi.

Kesalahan mengekspresikan cinta itu juga disebabkan para remaja tidak mengenal lebih dalam tentang seks. Mereka umumnya mengetahui seks tidak secara positif. Pengetahuan itu justru didapat dari internet.

Selain salah kaprah dalam menafsirkan seks, para remaja juga lambat mengidentifikasi seks. "Mereka tidak tahu bagaimana keputihan itu. Padahal, akibatnya bisa terjadi kemandulan," katanya.

Karena itu, Susanto mengusulkan adanya formalisasi pendidikan seks untuk remaja. "Sudah sejak lama saya bilang ini ke Depkes, namun hingga kini tidak ada tanggapan," jelasnya.

Sementara Joko Santoso mengatakan, sebenarnya pendidikan seks itu sudah dikenal lingkungan sejak awal. Namun, memang tidak terformulasikan secara jelas. Misalnya, imbauan orang tua terhadap anak perempuan agar memperhatikan cara duduk yang baik. "Anak perempuan jangan duduk pethothokan," katanya. (git/nw)
sumber : jawapos

03 Mei 2008

Meniru Cara Allah Mencinta

Penulis : Bayu Gawtama

KotaSantri.com : Suatu malam, Ade mengajukan pertanyaan kepada suaminya, Akang, "Apa yang membuat Akang memilih saya menjadi isteri Akang? Bukankah saya tidak lebih cantik dari teman-teman perempuan Akang yang lain?"

Akang yang mendapat pertanyaan itu hanya menyunggingkan senyum tanpa menjawab sepatah kata pun. Mungkin pertanyaan itu terlalu retoris karena disampaikan hanya satu hari setelah pernikahan mereka. Akang pun tetap sibuk menyemir sepatunya untuk kerja esok hari.

Merasa tak puas hanya mendapatkan senyum manis sang suami, Ade pun mendekati Akang dan mengulangi pertanyaannya. "Jawab atuh kang, Ade butuh jawabannya."

Tiba-tiba tangan Akang yang berlumuran semir warna hitam mendarat mulus di kiri dan kanan pipi Ade yang putih. Ade tak sempat berkelit, dan hasilnya wajah Ade pun menjadi cemong. Sesaat kemudian Ade pun ngambek menekuk wajahnya, bibirnya maju beberapa senti. Jawaban yang diharapkannya tak keluar sedikit pun dari suaminya, justru tangan Akang yang berlumuran semir hitam yang mewakili jawaban itu.

Melihat isterinya kecewa dan nyaris meneteskan air mata, Akang langsung menarik tubuh mungil isterinya itu, mendekapnya erat dan kemudian menghadapkan wajah isterinya tepat di hadapan wajahnya. Hidung mereka hampir bersentuhan, hanya beberapa mili saja jaraknya. Ia memberi isyarat hendak mengatakan sesuatu yang serius, bening air di sudut mata Ade tertahan tak jadi tumpah. Bak kembang yang baru mekar, wajah Ade berubah cerah menunggu tak sabar gerangan apa yang akan disampaikan suaminya.

"Andai wajah Ade benar-benar hitam sehitam semir ini, Akang akan tetap mencintai Ade," kalimatnya terlalu datar, belum membuat senyum Ade mengembang. Langit di wajahnya masih sedikit mendung, belum sepenuhnya cerah. Ade hanya menganggukkan kepalanya agak ke atas seolah sedang bertanya "lalu?"

Mengerti isyarat "lalu?" isterinya, Akang pun mengeluarkan barisan kata-kata yang nampaknya sudah lama tersimpan. "Cinta Akang bukan cinta biasa." Ah, lagi-lagi Ade kecewa, ia memalingkan wajahnya sedikit ke kiri pertanda protes. Mungkin dalam hatinya Ade berkata, "Punya suami nggak kreatif banget, jiplak Siti Nurhaliza."

Tapi Akang pun sebenarnya belum selesai. Kalimat "cinta Akang bukan cinta biasa" itu hanya kalimat pembuka rangkaian kalimat yang sudah tersimpan rapih di kantongnya. Senyum yang lebih manis lagi disuguhkan ke wajah isterinya dan, "Akang mencintai Ade bukan karena kecantikan Ade, bukan karena satu sisi pun di tubuh Ade. Ingat, mungkin tiga puluh tahun lagi Ade tidak secantik hari ini. Kalau Akang hanya melihat kecantikan Ade, cinta Akang akan berkurang seiring dengan berkurangnya kecantikan Ade."

Wajah Ade tambah cerah. Tapi Akang seperti tak memberi kesempatan isterinya untuk berkata-kata.

"Jika Ade bertanya, apa yang membuat Akang memilih Ade sebagai isteri Akang, jawabnya Allah. Allah yang memilihkan Ade untuk Akang. Jadi yang paling tahu kenapa Ade yang dipilih Akang menjadi isteri, tentu saja Allah. Sedangkan kecantikan, serta hal-hal fisik lainnya yang ada di diri Ade, ibarat pakaian yang menghiasi tubuh pemakainya, tak ubahnya seperti seekor burung merpati, apa pun warna bulunya tak mengubah namanya tetap merpati. Hakikat merpati bukan pada warnanya, melainkan pada penurut dan kesetiaan yang menjadi sifatnya."

Ade pun tersipu. Kali ini ia yang benar-benar tak sanggup berkata.

"Sayang, benci, marah, atau cinta itu semestinya diletakkan pada piringan Allah. Alasnya hanyalah Allah, sebab Allah-lah yang menciptakan semua rasa itu."

Senyum Ade tipis manis menghiasi wajahnya. Binar matanya menunggu tak sabar barisan kata indah suaminya.

"Coba kita tiru cara Allah marah, sayang, atau bahkan cinta kepada hambaNya."

Ade tak sabar mendengarkan,

"Ingat kisah Adam ketika diusir Allah dari surga? Allah bukan marah kepada Adam, tetapi marah lantaran sikap Adam yang melanggar aturan Allah. Bahkan boleh jadi, Allah tidak membenci dan melaknat syaitan karena zatnya, melainkan karena sikapnya yang sombong, membangkang, dan tak mau tunduk kepada Allah. Coba pelajari sejarah Bilal bin Rabbah, wajahnya tak tampan, kulitnya hitam legam, tetapi Allah mencintainya karena keimanannya yang tak terbanding. Pelajari juga alasan Allah menjadikan Abu Lahab sebagai salah satu figur penghuni neraka, adalah karena sikapnya yang menentang Rasulullah."

Berguguran bening air dari sudut-sudut mata isterinya. Sementara Akang belum memberikan tanda-tanda akan menghentikan kalimatnya.

"Dan episode cinta yang meniru cara Allah mencinta ini, dipentaskan dengan cantik oleh Muhammad Rasulullah bersama para sahabatnya. Ummat Muhammad mencintai putra Abdullah itu bukan karena ia cucu Abdul Muthallib, salah seorang yang paling disegani masyarakat Quraisy. Juga bukan karena Muhammad keponakan Abu Thallib yang cukup terpandang. Adalah sifat mulia Muhammad yang membuat orang-orang mendekat dan menjadi sahabatnya serta mengikuti ajarannya."

Akang pun memeluk isterinya seraya berbisik, "Cintai Akang karena Allah, de. Cintai Akang sepanjang Akang tetap dekat kepada Allah. Cintai Akang dengan cara menegur Akang setiap kali menyimpang dan berbuat salah. Begitu pula cara Akang mencintai Ade."

Gaw
The life-sharer


Tulisan ini saya persembahkan buat sahabat saya, Andhika Purbo Swasono yang baru saja melangsungkan pernikahannya di awal Desember 2007.
Beranda @ KotaSantri.com

19 April 2008

Instalasi PostgreSQL Server di Ubuntu 7.10 @};-

Langkah2 untuk menginstall mode command-line :
$ sudo apt-get install postgresql postgresql-client
postgresql-contrib
$ sudo apt-get install pgadmin3
Berikut untuk merubah password admin database :
$ sudo su postgres -c psql template1
template1=# ALTER USER postgres WITH PASSWORD 'password';
template1=# \q

Selanjutnya kita rubah password postgres pada sistem operasi :$ sudo passwd -d postgres
$ sudo su postgres -c passwd
masukkan password yang sama dengan sebelumnya
Untuk koneksi dari lokal, tinggal merestart service postgres
dengan perintah :
$ sudo /etc/init.d/postgresql-8.2 restart
Untuk koneksi dari client, kita harus mengubah file
postgresql.conf
dan file pg_hba.conf
$ sudo nano /etc/postgresql/8.2/main/postgresql.confpertama kita ubah file postgresql.conf
ubah baris ini :
#listen_addresses = 'localhost'
menjadi
listen_addresses = '*'
dan ubah baris ini :#password_encryption = on
menjadipassword_encryption = on
lalu jangan lupa di simpan filenya.
$ sudo nano /etc/postgresql/8.2/main/pg_hba.confubah file pg_hba.conf
kita tambah pada baris yang terakhir dengan :

# Connections for all PCs on the subnet
#
# TYPE DATABASE USER IP-ADDRESS IP-MASK METHOD
host    all         all         192.168.42.1       
255.255.255.0  md5
ini berarti database server dapat menerima koneksi
dengan range ip 192.168.42.1-192.168.42.254
terakhir, restart server :
$ sudo /etc/init.d/postgresql-8.2 restart
^_^ selamat mencoba

18 April 2008

Repository Ubuntu

untuk memindahkan repository ubuntu ke repository lokal (kambing.ui.edu), kita modifikasi file source.list
$ sudo nano /etc/apt/sources.list
semua baris kita tambahkan karakter # di awal, artinya baris itu tidak kita pake
pada baris terakhir kita tambahkan :
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu/ gutsy main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.edu/u
buntu/ gutsy-security main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu/ gutsy-updates main restricted universe multiverse
sehingga isi dari file /etc/apt/sources.list menjadi :

Islamkan Orangtua dan 30 Temannya

Namanya Aisyah Bhutta. Tapi hatinya tidak “buta”. Setelah mengenal Islam, ia membawa orangtua dan 30 temannya memeluk Islam

Aisyah Bhutta (34), dulu, ia bernama Debbie Rogers. Kini hidup tenteram dan bahagia setelah memeluk Islam. Di apartemennya yang terletak di Cowcaddens, Glasgow, ia melewati hari-hari dengan amalan Islam. Rumahnya pun telah dihiasi dengan nuansa Islam. Di dinding tergantung kaligrafi Al-Quran. Ada juga poster bergambar kota suci Mekkah. Lalu jam yang disetel khusus dengan suara azan yang senantiasa mengingatkanAisyah dan keluarganya tiap masuk waktu shalat. Wajahnya kini terbungkus rapi oleh jilbab yang makin menunjukkan kesalehannya. Dia sangat gigih dalam berdakwah. Tidak saja untuk keluarganya dan kerabat bahkan tetangga-tetangga juga tak luput dari dakwahnya. Alhasil, dia dapat mengislamkan orangtua, kerabat dan 30 temannya. Berikut kisahnya seperti dilansir dari Islamweb.com.

***

Bagi seorang gadis Kristen taat seperti Debbie Rogers, masuk Islam lalu menikah dengan pria Muslim, adalah suatu hal yang luar biasa. Tak hanya itu, ia juga telah mengislamkan kedua orantuanya, beberapa orang saudaranya. Dan yang menakjubkan ia telah mengajak sedikitnya 30 orang teman dan tetangganya masuk Islam!

Debbie Rogers dulunya berasal dari keluarga Kristen yang taat. Mereka aktif dalam aneka kegiatan gereja. Kala remaja lainnya asyik dengan idola mereka, misalnya mengoleksi poster penyanyi kesayangan mereka, katakanlah seperti penyanyi terkenal George Michael atau asyik dengan hura-hura sepanjang malam. Maka Debbie Rogers justru sebaliknya. Di dinding kamarnya penuh dengan poster Yesus. Musiknya adalah musik bernuansa rohani, bernada puji-pujian bagi Yesus. Itulah aktifitasnya sebelum kenal Islam.

Tapi akhirnya dia “lelah” sendiri. Ia merasa tak mendapatkan apa-apa dari apa yang dipelajarinya. Bahkan banyak sekali daftar pertanyaan tentang paham Kristen yang tak berjawab. Debbie Rogers kemudian berkenalan dengan seorang pria keturunan Pakistan, Muhammad Bhutta namanya. Pria yang mengenalkan Islam padanya dan dikemudian hari menjadi suaminya. Tapi jangan dikira ia masuk Islam gara-gara jatuh cinta dengan Muhammad.

Terkesan dengan shalat

“Waktu itu saya masih kecil. Baru berumur 10 tahun. Kebetulan keluarga kami punya toko dan Muhammad adalah salah satu pelanggan tetapnya. Saya sering mengintip Muhammad kala shalat di belakang toko kami.

“Dari wajahnya saya melihat pancaran kedamaian. Tampaknya dia sangat ikhlas dan menikmati shalatnya. Kala saya tanya, dia bilang dia orangIslam. Apa itu Islam?” tanya Aisyah kecil heran.

Berselang beberapa lama, dengan bantuan Muhammad, Aisyah cilik mulai mendalami Islam lebih jauh. Sekitar lima tahunan ia pelajari kitab suci tersebut dan menariknya dia telah mampu membaca seluruh isi Al-Quran dengan bahasa Arab.

”Semua saya baca. Sungguh sangat menarik sekali. Serasa menancap di hati,” kenangnya.

Alhasil, di usianya yang ke-16 Debbie Rogers pun mengucap dua kalimah syahadat. ”Ketika saya mengucapkan kalimah itu, serasa seperti baru melepaskan beban berat yang lepas dari pundak saya. Luar biasa. Saya merasa seperti seorang bayi yang baru dilahirkan,” ujarnya. Ia lantas mengganti namanya, Debbie Rogers menjadi Aisyah.

Meskipun Aisyah sudah memeluk Islam, namun bakal calon mertuanya --ayah kandung Muhammad-- tidak setuju putranya menikah dengan wanita Barat. Orangtua Muhammad masih berpikiran tradisional yang menganggap perempuan Barat sulit menerima Islam. Dan, menurut mereka, malah nanti Muhammad yang dibawa ke jalan yang tidak benar. Mereka takut nanti nama keluarga menjadi jelek di mata masyarakat Islam. Namun tekad Muhammad sudah bulat. Iman Aisyah harus diselamatkan.

Muhammad melaksanakan pernikahan di mesjid setempat. Bahkan pakaian nikah yang dikenakan Aisyah dijahit sendiri oleh ibu kandung Muhammad dan saudaranya yang menyelinap secara sembunyi-sembunyi. Sebab bapaknya menolak menghadiri acara sakral dalam hidup anaknya itu. Halnya Michael dan Marjory Rogers, orangtua Aisyah, turut hadir di pernikahan anaknya. Mereka mengaku terkesan dengan baju nikah Aisyah.

Hubungan hambar dengan bapaknya akhirnya mencair. Ceritanya, nenek Muhammad datang khusus dari Pakistan untuk menjenguk cucunya yang baru menikah. Bagi neneknya, pernikahan dengan perempuan Barat juga masih tabu. Namun, semuanya berubah tatkala nenek Muhammad berjumpa dengan Aisyah. Dia sangat takjub dengan perempuan Skotlandia itu yang sudah mampu membaca Al-Quran dan menariknya lagi Aisyah bisa bercakap dalam bahasa Punjab. Perlahan Aisyah telah jadi bagian dari keluarga besar Muhammad.

Islamkan orangtua

Enam tahun kemudian, Aisyah mulai menjalankan misi sulit, yakni mengislamkan kedua orangtua dan anggota keluarganya. Aisyah dan suaminya menceritakan apa itu Islam. Aisyah sendiri kini telah berubah banyak dan hal itu tentu bagian dari dakwah kepada kedua orangtuanya. Misalnya kini dia jadi anak yang sopan, tidak suka membantah kata-kata orangtuanya seperti dulu.

Kesan perubahan sikap dan tingkah laku sang anak rupanya merasuk ke hati sang ibu. Tak lama, ibunya memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sumayyah.

“Bahkan ibu kini sudah mengenakan jilbab. Ibu shalat tepat waktu. Kini tak ada yang menarik baginya kecuali senantiasa berhubungan dengan Allah,” tuturAisyah bangga.

Akan halnya dengan ayah Aisyah, ternyata sangat sulit untuk diajak. Ibu Aisyah turut membantu mengenalkan sang ayah kepada Islam. “Ibu dan saya sering berdiskusi tentang Islam. Nah satu hari kami duduk-duduk di dapur. Lalu ayah berkata; Apa yang kalimat yang kalian ucapkan ketika masuk Islam? Spontan saya dan ibu melompat ke atasnya,” cerita Aisyah sumringah. Ayah pun memeluk Islam.

Lalu, tiga tahun kemudian, abang kandung Aisyah juga mengucap dua kalimah syahadah. Uniknya sang abang memeluk Islam melalui telepon, karena ia tinggal agak jauh. Aisyah makin bersemangat tatkala melihat istri abangnya, diikuti oleh anak-anaknya juga memeluk Islam. Bahkan keponakan istri si abang juga masuk Islam. Bukan main bahagianya Aisyah.

Membuka kelas Islam

“Saya belum mau berhenti berdakwah. Keluarga sudah, lalu saya beralih kepada para tetangga di Cowcaddens. Kawasan ini perumahannya sangat padat, bahkan bisa dikatakan kumuh. Tiap hari Senin selama 13 tahun saya membuka kelas khusus tentangIslam bagi wanita-wanita Skotlandia yang ada di situ,” kisah Aisyah mengenang. Sejauh ini dia sudah berhasil mengislamkan tetangga sekitar 30 orang.

“Latar belakang mereka macam-macam. Trudy misalnya, dia seorang dosen di Universitas Glasgow. Trudy adalah seorang Katolik yang awalnya mengikuti kelas saya untuk mengumpulkan data penelitian yang sedang dikerjakannya. Namun setelah berjalan enam tahun Trudy memutuskan memelukIslam. Menurutnya Kristen sulit diterima akal dan membingungkan,” sebut Aisyah. Trudy sendiri mengaku masuk Islam karena terkesan dengan kuliah Aisyah yang mudah diterima dan masuk akal.

Disamping siswa non-Muslim, kelas binaan Aisyah juga dipenuhi oleh gadis-gadis Islam yang telah terkena polusi pemikiran Barat. Menurut Aisyah, justru mereka yang patut diselamatkan. Aisyah pun fleksibel dalam kuliahnya. Dia menerima secara terbuka setiap pertanyaan dan mengajak peserta berdiskusi.

Suami Aisyah, Muhammad Bhutta (43), tampaknya tidak begitu tertarik untuk berdakwah di kalangan warga asli Skotlandia. Dia konsentrasi pada usaha restorannya. Fokus suami Aisyah adalah keluarga dan usaha. Suami nya yang bertugas memberikan ajaran Islam kepada kelima anaknya. Tumbuh dengan akhlak dan nuansa Islam, itulah obsesi Aisyah dan suaminya akan anak-anak mereka. Bahkan Safia, anaknya tertua yang berusia 14 tahun menjadi sebab masuk Islamnya seorang wanita tua.

Ceritanya, suatu hari Safia melihat seorang nenek di jalan, dia tergerak untuk membantu si nenek dengan membawakan belanjaannya. Sang nenek rupanya terkesan. Tak berapa lama si nenek pun ikut kelas Aisyah Bhutta, dan beberapa waktu kemudian akhirnya bersyahadat.

“Muhammad orangnya romatis,” ujar Aisyah tersipu. “Saya seakan telah mengenalnya selama berabad-abad. Jadi tak mungkin terpisahkan. Dia bukan hanya kawan dalam hidup di dunia ini, tapi yang lebih penting lagi semoga juga kawan di surga nanti dan selama-lamanya. Itulah hal terindah,” tutup Aisyah.
[www.hidayatullah.com]